Cerita dari Desa

Hasan. 2023

... Org sekolah tinggi dan bekerja sebagai pns itu rupanya mudah. Namun perekonomian keluarga dan mental untuk merantau itu, seperti kerasnya kerikil di sungai "yg tak mungkin dengan mudah picah" Itu lah tempat paling nyaman kami, selain sungai ini salah satunya. 

Aku dan teman-temanku, usai

sekolah; sungai adalah satu-satunya tempat kami 

berkumpul kembali

bercerita tentang pengetahuan alam, dari cerita dongeng orang-orang tua kami. 

Cerita guru-guru kami di sekolah, kami tinggalkan di kelas sejak waktu akan pulang. 

Kami hanya anak-anak desa, 

paling juga setelah lulus SMP, kami harus nikah. Karena tuntutan dan juga itu sudah turun-temurun dari dahulu. 

Melanjutkan kehidupan sebagai seorang anak laki-laki. 

Menjaga kampung kami, agar adik-adik dan anak-anak kami bisa mandi dan bercerita lagi di sungai ini. 

Agar orang luar tidak menguasai hasil alam kami, orang tua kami tidak tertipu dan kamilah ujung tombak dan tiang rumah bagi kampung kami. 

Saudari-saudari kami sebagai tulang punggung keluarga dan mereka bagian kami yang tak terpisahkan. Mereka bagi kami, ibarat bumi yang menumbuhkan, hidup dan berkembang biak untuk semua mahkluk, termasuk kita. 

Kalau ada yang membandingkan dirinya dengan diri kami, "yoo wiss, ora popo". Selama tidak ada yang merugikan... 

Tapi kalau sampai terjadi, yah kamilah prajurit yang siap melawan, demi kehormatan diri kami dan juga leluhur kami. 


17 Sep 2023.

Post a Comment for "Cerita dari Desa"